Kapan Gunung Agung Pertama Kali Meletus?

Kapan Gunung Agung Pertama Kali Meletus?
Gunung Agung dilihat dari Pura Besakih pada 1935. Foto: Dok Arsip Nasional Belanda.

“Di sana akan kau jumpai nanti gunung terbesar yang disebut Gunung Agung. Letaknya di bagian Timur Laut Pulau Bali. Gunung itu ibarat gunung emas berpuncak manik, dan dasarnya terbuat dari ratna winten, berbatu mirah, berpasir padi. Itulah bekas puncaknya Gunung Mahameru.”

“Potongan Gunung Mahameru tersebut dahulunya aku bagi menjadi tiga bagian. Sebagian menjadi Gunung Lebah (Gunung Batur di Kintamani) yang bagian bawahnya merupakan dapurnya Hyang Gni.”

“Bagian bawah dari potongan Gunung Mahameru, aku jadikan Gunung Renjani dan kuletakkan di Pulau Lombok. Sedang puncaknya yang aku jadikan Gunung Agung juga disebut Hyang Tonglangkir.”

Kapan peristiwa itu terjadi?

Jro Mangku Gde Ketut Soebandi dalam Babad Pasek meriwayatkan, potongan Gunung Semeru itu dibawa ke Bali pada hari Wraspati (Kamis) Umanis, Wara Merakih, Panglong Ping 15, Sasih Karo, Tenggek 1, Rah 1, Candra Sangkala Eka Tang Bhumi, tahun Icaka 11.

Menarik linimasa, maka hitungan itu lebih kurang terjadi pada bulan Agustus 89 Masehi.

Sebelum peristiwa tersebut, sebagaimana dirawikan Jro Mangku merujuk prasasti-prasasti dan babad-babad, dahulu kala Pulau Bali dan Pulau Lombok sunyi senyap.

Dua pulau itu ibarat perahu tanpa pengemudi. Labil. Oleng ke sana kemari. Goyang tak tentu arah. Kadang rapat menjadi satu.

GUNUNG Agung di Karangasem, Bali pertama kali meletus pada 113 Saka atau 191 Masehi. Inilah senarai kisah Gunung Agung berdasarkan lontar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News