Kapan Pandemi Corona Berakhir? Begini Jawaban Fahri Hamzah
Rabu, 29 April 2020 – 23:45 WIB
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menjawab secara diplomatis atas pertanyaan soal kapan pandemik virus corona (Covid-19) berakhir di Indonesia. Bagi Fahri, kapan wabah asal Wuhan, Tiongkok ini berlalu tergantung siapa yang mengendalikan negara.
Jawaban itu disampaikan politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut dalam program Ngajol Politik bareng Fahri Hamzah bertajuk "Wabah Menyebar Indonesia Ambyar?" yang diinisiasi Partai Gelora Indonesia Jawa Timur. Diskusi itu berlangsung secara live di Zoom dan YouTube pada Rabu (29/4).
Lebih jauh, wakil ketua umum Partai Gelora Indonesia ini mengaku lebih cenderung memahami soal a new normal-nya dulu. Dia menganggap kondisi bisa mulai normal asalkan negara mengerti bagaimana cara memfungsikan negara dan memobilisir anggaran secara tepat.
"Dalam krisis ini ada alokasi anggaran yang tidak tepat, masa ada anggaran Kartu Prakerja triliunan. Lah pekerjaannya lagi enggak ada, kok bikin Kartu Prakerja. Bikin pelatihan online, terus ngebayar perusahaan, itu kan ngawur sebenarnya," tegas mantan vokalis Senayan ini.
Sebaliknya, dia berpikiran bagaimana jika anggaran untuk program itu diberikan kepada kepala desa untuk mendukung penuh pengendalian wabah corona dari bawah. Terutama untuk mendata persebaran virus ini secara merata.
"Coba uang itu dikasih ke kepala desa. Hei kepala desa, tak tambah uangmu 100 persen dari tahun sebelumnya, tak tambah kewenanganmu bantu pemerintah pusat untuk melakukan karantina, bantu pemerintah pusat untuk melakukan PSBB," tutur Fahri.
Bicara soal data, Fahri menilai bahwa pemerintah pusat bisa melacak virus corona lewat rapid test maupun pengujian di laboratorium yang dimobilisir. Setidaknya, diperlukan sekitar 6 ribu sampai 10 ribu lab di seluruh tanah air.
Begini jawaban mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat merespons pertanyaan soal kapan pandemik virus corona (Covid-19) berakhir di Indonesia.
BERITA TERKAIT
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Sentil Fahri Hamzah yang Sebut Anies-Muhaimin Tersangka setelah Pilpres, Sahroni: Sadarlah!