KAPMP Minta Pihak yang Menuduh Prabowo Melanggar HAM Segera Minta Maaf

KAPMP Minta Pihak yang Menuduh Prabowo Melanggar HAM Segera Minta Maaf
Capres nomor urut 2 di Pilpres 2024, Prabowo Subianto. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Kesatuan Aksi Pemuda & Mahasiswa Pendukung (KAPMP) Prabowo-Gibran, Bambang Sujatmiko mendesak kepada aktivitas maupun pihak yang sudah menuduh Prabowo Subianto sebagai pelaku pelanggaran HAM segera meminta maaf kepada publik.

Dia juga menyinggung soal Wiranto dan Agum Gumelar yang dulu juga sempat menyuarakan soal Prabowo melakukan penculikan dan melanggar HAM agar segera menyampaikan permintaan maaf ke publik.

Bambang mengatakan apabila dalam waktu 3 ×24 jam, pihak yang menuduh Prabowo melanggar HAM tidak meminta maaf, maka dia akan menempuh jalur hukum.

"Maka kami akan melaporkan mereka ke polisi sebagai penyebar hoaks dan menipu masyarakat," ujar dia dalam siaran persnya, Sabtu (16/12).

Sementara itu, pengamat politik yang juga dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Yogyakarta, Ludiro Madu mengatakan pernyataan Wiranto dan Agum Gumelar pada 2019 terkait dugaan keterlibatan Prabowo Subianto dalam pelanggaran HAM harus diselesaikan dengan terbuka dimata publik.

Ludiro menilai hal tersebut akan mempengaruhi dukungan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Maka sebaiknya Wiranto dan Agum Gumelar meminta maaf dan menjelaskan bahwa persoalan tersebut telah selesai.

"Wiranto dan Agum Gumelar sebaiknya meminta maaf dan menjelaskan bahwa persoalan yang menyangkut Prabowo terkait dugaan pelanggaran HAM tersebut telah selesai, jangan membuat publik jadi bertanya-tanya," kata dia.

Ludiro menyebutkan sebagai mantan petinggi TNI, Wiranto dan Agum Gumelar harus memberikan edukasi terhadap masyarakat, karena kembali munculnya persoalan Prabowo terkait dugaan pelanggaran HAM dipastikan akan dimanfaatkan bagi para lawan politik Prabowo untuk menaikkan isu tersebut di dalam Pilpres 2024.

Koordinator KAPMP Bambang Sujatmiko meminta pihak yang menuduh Prabowo pelanggar HAM segera meminta maaf.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News