Kapolres Razia Uang Palsu

jpnn.com - MADIUN – Pola konsumsi saat Lebaran mendapat atensi dari polisi. Sebab, kondisi itu berpotensi dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan, termasuk mengedarkan uang palsu (upal).
Jumat (25/7) polisi sengaja merazia lapak-lapak jasa penukaran uang yang menjamur di Kota Madiun dalam beberapa pekan terakhir ini. ’’Kami berharap razia ini bisa berdampak terhadap penjual jasa penukaran uang agar tidak nakal,’’ tutur Kapolres Kota (Kapolresta) Madiun AKBP Anom Wibowo.
Razia kemarin dimulai sekitar pukul 10.00. Kali pertama polisi menyasar kawasan alun-alun, kemudian berlanjut ke Jalan dr Soetomo. Hasilnya, polisi tidak menemukan adanya upal. Meski demikian, dia meminta warga tetap waspada. ’’Potensi kecurangan bisa juga muncul dari pembeli,’’ ujarnya.
Anom menjelaskan, kebutuhan terhadap uang saat ini sangat tinggi. Polresta Madiun memberikan perhatian karena hal itu berpotensi mendorong tindak kriminalitas. ’’Apalagi, saat ini banyak TKI pulang kampung. Mereka membawa uang asing yang kemudian ditukarkan dengan rupiah,’’ ungkapnya.
Menurut dia, Bank Indonesia (BI) sejatinya mengeluarkan larangan kepada masyarakat untuk menjual uang. Namun, karena sudah menjadi budaya musiman, penjualan pecahan uang baru saat Lebaran diperbolehkan. ’’Pada hari-hari biasa, itu tidak dibenarkan karena ada aturan,’’ katanya.
Dia menyampaikan kritik seputar pengawasan terhadap peredaran upal selama ini. Menurut dia, BI seharusnya menerjunkan para petugas ke lapangan untuk memantau aktivitas jual beli pecahan uang. ’’Mestinya tidak hanya polisi yang mengecek, tetapi juga BI,’’ ucapnya.
Sementara itu, Erna, penjual jasa penukaran uang baru di Jalan Alun-Alun Barat, berani menjamin bahwa duit yang diperjualbelikannya memang asli. Dia pun menyatakan mendapat uang-uang tersebut langsung dari Kantor BI Cabang Solo. ’’Dari nominal Rp 100 ribu, saya mengambil keuntungan sekitar Rp 15 ribu,’’ ujarnya. (mg2/isd/JPNN/c23/dwi)
MADIUN – Pola konsumsi saat Lebaran mendapat atensi dari polisi. Sebab, kondisi itu berpotensi dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang
- Bus ALS Kecelakaan, 12 Penumpang Meninggal Dunia