Kapolri Diminta Copot Kapolda Jateng yang Intervensi Rektor Agar Bikin Video Positif soal Jokowi

Kapolri Diminta Copot Kapolda Jateng yang Intervensi Rektor Agar Bikin Video Positif soal Jokowi
Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Wahyudi Djafar. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

"Seharuanya, Polda Jateng melakukan Cooling System terhadap Presiden Joko Widodo agar tidak terus menerus merusak demokrasi, bukan sivitas akademika kampus," ujar Wahyudi.

Senada Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo menilai intervensi yang dilakukan oleh Polda Jateng melalui program Cooling System merupakan tanda bahwa pemerintah di bawah Presiden Jokowi menunjukkan wajah rezim otoritarian.

Dia juga menyebut permintaan video testimoni yang berkedok program Cooling System oleh Polda Jateng bukan merupakan upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilu 2024.

"Meminta testimoni positif di tengah gelombang civitas academica yang sedang bersuara lantang menolak kecurangan Pemilu adalah bentuk pembungkaman terhadap masyarakat," katanya menegaskan.

Koalisi mencatat bahwa sebelumnya Ditreskrimsus Polda Jateng juga melakukan pemanggilan terhadap 176 Kepala Desa di Kabupaten Karanganyar yang dilakukan secara bertahap antara 27-29 November 2023.

Konon menurut Polda Jateng, alasan pemanggilan tersebut terkait adanya laporan dugaan pemotongan dana aspirasi desa yang bersumber dari bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah di tiga daerah, periode 2020 sampai 2022.

Walakin, koalisi masyarakat sipil memandang, pemanggilan kepala desa itu bersifat politis dan rawan untuk dipergunakan sebagai sarana rezim untuk menekan kades.

"Lebih jauh, kami menilai bahwa patut diduga kuat bahwa Polda Jateng telah menyalahgunakan kewenangannya dan pemanggilan tersebut dapat dipandang sebagai bentuk intimidasi terselubung," ujar Wahyu.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta mencopot Kapolda Jateng yang dinilai intimidasi rektor dan guru besar agar bikin video positif soal Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News