Kapolri: Jadi Menteri, Jenderal Aktif Harus Mundur
jpnn.com - JAKARTA - Dua jenderal Polri aktif santer disebut-sebut akan masuk ke dalam kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Keduanya adalah Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Kepala Lembaga Pendidikan Polri; dan Inspektur Jenderal Syafrudin, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Rumor ini berkembang beberapa hari belakang di media massa. Budi diketahui pernah menjadi ajudan Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri. Sedangkan Syafrudin pernah menjadi ajudan Jusuf Kalla saat menjabat Wapres periode 2004-2009 lalu.
Kapolri Jenderal Sutarman mengaku belum mendengar informasi dua anak buahnya akan masuk dalam bursa jajaran menteri kabinet Jokowi-JK. Kalau pun ada, Sutarman menegaskan bahwa itu merupakan hak prerogatif presiden.
"Saya tidak tahu. Itu hak presiden menetapkan menteri-menterinya. Kita serahkan beliau mau pilih dari kalangan apa (karena) itu hak prerogatif beliau," kata Kapolri usai memimpin apel konsolidasi pengamanan pelantikan Presiden dan Wapres di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (22/10).
Hanya saja, jika memang benar maka orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu mengaku tak mungkin akan melarangnya.
"Kalau kita larang kan tidak mungkin, itu tugas mulia," tegasnya.
Bagaimana dengan statusnya di Polri kalau nanti diangkat menjadi menteri? Sutarman menjelaskan bahwa jenderal aktif harus mengundurkan diri dari kepolisian.
"Tidak perlu izin, hanya mengundurkan diri. Kan tidak boleh rangkap jabatan," kata bekas Kepala Bareskrim Mabes Polri ini.
JAKARTA - Dua jenderal Polri aktif santer disebut-sebut akan masuk ke dalam kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Keduanya adalah Komisaris
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini
- Pemprov Jateng Terima 55 Ribu Usulan Program dalam Musrenbang 2024
- Tutup MTQ ke-30 Tingkat Provinsi, Penjabat Gubernur Jateng Tergetkan Raih Lima Besar di Tingkat Nasional
- Ahmad Sahroni Dukung Pembangunan Lapas di Babel Guna Mengatasi Over Kapasitas
- HBP ke-60, Ini Terobosan yang Diinginkan Menkumham
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan