Kapolri : Konstruksi Bangunan Gereja Jadi Evaluasi

Kapolri : Konstruksi Bangunan Gereja Jadi Evaluasi
Kapolri : Konstruksi Bangunan Gereja Jadi Evaluasi
Pria yang juga menjabat Ketua Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Provinsi Banten ini menerangkan yang saat ini perlu terus dimaksimalkan untuk kenyamanan beribadah adalah soal kontinuitas pengamanan. Pengamanan kata Wilhelmus tidak hanya dilakukan di gereja. Namun juga semua tempat ibadah yang ada di Indonesia. Karena kata Wilhelmus, bukan hanya gereja yang dijadikan incaran pengeboman. Namun Masjid pun masuk dalam sasaran.

"Kalau kami boleh meminta, setiap minggu diseluruh gereja ditempatkan petugas kepolisian untuk melakukan pengamanan yang kontinu. Jadi tidak hanya saat-saat sedang dalam kondisi berbahaya. Kondisi aman pun, petugas kepolisian kami harapkan melakukan penjagaan," terangnya.

Soal kendala minimnya jumlah personil kepolisian untuk ditempatkan menjaga rumah peribadatan, terang Wilhelmus, peran serta masyarakat yang dijadikan rekanan kerja kepolisian perlu dilakukan. Termasuk juga penyediaan alat pendeteksi bom atau sejenisnya di setiap gereja-gereja.  "Soal kebutuhan teknis pelaksanaan penjagaan di masing-masing gereja, pihak gereja siap untuk membantu dan menyediakan sesuai dengan kemampuan," katanya.(kin)


Berita Selanjutnya:
DPR Desak Tunda e-KTP

JAKARTA - Menjaga kenyamanan dan keamanan saat umat Kristiani beribadah, kontruksi bangunan gereja jadi evaluasi. Terutama soal penggunaan pintu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News