Kapolri : Konstruksi Bangunan Gereja Jadi Evaluasi

Kapolri : Konstruksi Bangunan Gereja Jadi Evaluasi
Kapolri : Konstruksi Bangunan Gereja Jadi Evaluasi
JAKARTA - Menjaga kenyamanan dan keamanan saat umat Kristiani beribadah, kontruksi bangunan gereja jadi evaluasi. Terutama soal penggunaan pintu yang berbeda untuk akses masuk dan keluar gedung. Hal ini diterangkan Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo usai pertemuan dengan Komisi III DPR RI di ruang KK I Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta (28/9).

"Hasil investigasi kami, ledakan di gereja yang ada di Solo terjadi sesaat jemaat hendak keluar gedung. Letaknya berdekatan dengan pintu yang digunakan untuk masuk dan keluar gedung," katanya. 

Bomber bernama Achmad Yosepa Hayat yang ikut tewas dalam ledakan di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Solo (25/9), berdasar rekaman CCTV terang Kapolri sengaja mengambil momen masuk ke dalam gedung sekitar pukul 10.55. Dimana, saat itu jemaat sudah mulai berkerumun di sekitar pintu yang jadi akses satu-satunya untuk lalu lalang. Kondisi inilah (satu pintu untuk masuk dan keluar) terang Kapolri yang akan jadi bahan evaluasi.  "Mengambil hikmah dari kejadian ini, kontruksi bangunan akan menjadi evaluasi," ujarnya.

Kapolri menerangkan soal audit investigasi pasca bom Solo, informasi intelijen sudah ditindaklanjuti dan dijadikan rencana wilayah kepolisian. Ditempatkannya dua personil kepolisian di gereja yang jadi lokasi ledakan, merupakan bukti nyata ditindaklanjutinya laporan intelijen. Hasilnya saat hendak pelaksanaan sampai kegiatan ibadah dalam gedung selesai, kata Kapolri, semua berjalan lancar.

JAKARTA - Menjaga kenyamanan dan keamanan saat umat Kristiani beribadah, kontruksi bangunan gereja jadi evaluasi. Terutama soal penggunaan pintu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News