Kapolri Minta Maaf, Azis Syamsuddin: Saya Rasa tidak Perlu Diperdebatkan Lagi
Namun, kata dia, belakangan beredar luas hingga memunculkan pertentangan.
"Memang jelas, jika surat telegram itu berlaku maka akan memunculkan persepsi, kesan, maupun penafsiran yang beragam. Harapannya, ini tidak terjadi lagi di tubuh Polri," kata Dewan Pembina Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
Azis berharap Polri tetap bertindak tegas dalam setiap pelanggaran.
Namun, kata dia, sikap tegas itu dibarengi dengan cara yang lebih humanis.
"Tegas bukan berarti keras dan brutal,” kata wakil ketua umum Partai Golkar itu.
Azis menambahkan tegas berarti menjalankan tugas sesuai SOP.
“Serta, mampu mengedepankan sisi humanis untuk masyarakat," lanjut dia.
Azis menambahkan tidak bisa dipungkiri bahwa belakangan muncul video atau tayangan di media yang menunjukkan arogansi dari oknum Polri. Menurut Azis, setiap gerak-gerik perilaku anggota Polri, selalu menjadi sorotan di media khususnya publik.
Azis Syamsuddin merespons permintaan maaf Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait surat telegram yang salah satu poinnya melarang media massa menyiarkan tindakan kekerasan dan arogansi anggota polisi.
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!