Karangan Bunga Dibakar, Ahok: Sayang Aja, Itu Rezekinya Pasukan Oranye

Karangan Bunga Dibakar, Ahok: Sayang Aja, Itu Rezekinya Pasukan Oranye
Karangan bunga di Balai Kota DKI sebagai respons atas aksi massa May Day yang membakar karangan bunga dari warga untuk Basuki T Purnama dan Djarot S Hidayat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Foto: Adrian Gilang/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan tindakan pembakaran karangan bunga yang diberikan warga kepada dirinya dan Djarot Saiful Hidayat.

‎Pembakaran dilakukan oleh buruh pada saat pelaksanaan Hari Buruh atau May Day, kemarin.

Para buruh mengambil karangan bunga yang terletak di trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan.

Karangan bunga tersebut dikumpulkan buruh di tengah jalan, kemudian membakarnya.

Mereka membakar karangan bunga di Jalan Medan Merdeka Selatan karena menganggap itu sebagai sampah yang telah beberapa hari tidak dibersihkan petugas.

"Ya, sayang aja dibakar ya. Padahal, itu kan rezekinya pasukan oranye," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (2/5).

Pasukan oranye yang dimaksud Ahok adalah petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (PPSU). Menurut Ahok, karangan bunga yang sudah tidak terpakai bisa dijual oleh pasukan oranye.

"Dijual satu bisa Rp 50 ribu. Sayang aja kan dibakar," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu. (gil/jpnn)


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyayangkan tindakan pembakaran karangan bunga yang diberikan warga kepada dirinya dan Djarot Saiful


Redaktur & Reporter : Gilang Sonar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News