Karena Gaya Hidupnya, Melissa Hampir Tidak Merasakan Imbas Kenaikan Harga di Australia

Karena Gaya Hidupnya, Melissa Hampir Tidak Merasakan Imbas Kenaikan Harga di Australia
Melissa Weckert sudah berusaha hidup ramah lingkungan setidaknya tujuh tahun lalu. (Supplied)

Terlepas dari meningkatnya minat panel surya baru-baru ini, Emi Mingui Gui, peneliti dari Climateworks Center di Monash University, mengatakan kenaikan biaya hidup akan mempersulit mereka yang memiliki "daya beli lebih rendah" untuk berinvestasi dalam energi bersih.

"[Ini] mungkin berarti rencana untuk beralih ke kendaraan listrik atau membeli panel surya, baterai, peralatan hemat energi, semua itu harus ditunda," katanya.

Dr Emi mengatakan sementara inflasi mungkin memaksa orang untuk menggunakan lebih sedikit energi dalam jangka pendek, pemerintah perlu berbuat lebih banyak untuk membantu individu dan bisnis membuat perubahan jangka panjang.

"Dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, jalan kita masih panjang," katanya.

Australia berada di peringkat 52 dari 76 negara dan wilayah dalam hal kemajuan dan komitmen untuk membangun masa depan rendah karbon, menurut survei Indeks Masa Depan Hijau MIT tahun ini.

"Dalam hal kepadatan energi, intensitas per kapita, kami masih salah satu yang tertinggi di dunia, jadi ada banyak hal yang harus dilakukan," kata Dr Emi.

Baca laporannya dalam bahasa Inggris di sini


Di tengah naiknya harga bahan makanan dan bensin di Australia, keluarga Melissa Weckert mengaku hampir tidak terdampak


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News