Kartu Prakerja Diluncurkan Sebagai Solusi Alternatif Dampak Covid-19

Kartu Prakerja Diluncurkan Sebagai Solusi Alternatif Dampak Covid-19
Kartu prakerja diluncurkan melalui situs www.prakerja.go.id dan bekerja sama dengan delapan mitra digital serta tiga mitra pembayaran. Foto dok Kemenko

Keempat daerah tersebut dinilai bisa mendapatkan dampak ekonomi langsung dari adanya wabah Covid-19 karena mengandalkan sektor industri manufaktur dan pariwisata.

"Dua minggu ini kami akan sosialisasi dulu, nanti di dalam website akan dijelaskan skema pendaftarannya. Untuk pelatihan secara langsung, tiap kelas akan dibatasi 20 orang dulu demi mencegah perluasan wabah Covid-19 ini," ucap Airlangga.

Pendaftaran Kartu Prakerja baru akan dibuka pada awal April 2020. Setiap WNI di atas 18 tahun, baik yang belum pernah bekerja atau pernah bekerja, bisa mendaftarkan diri memilih berbagai jenis pelatihan.

Para penyedia pelatihan dalam program ini termasuk lembaga pelatihan swasta, pemerintah, training center industri, universitas, dan institusi pendidikan vokasi.

Menurut Airlangga, pemerintah menyiapkan anggaran Rp10 triliun untuk sekitar dua juta penerima manfaat program Kartu Prakerja.

Biaya pelatihan yang diberikan kepada tiap penerima manfaat bisa mencapai Rp7 juta, termasuk biaya transportasi Rp500 ribu.

Kartu Prakerja juga tidak sama dengan jaminan kehilangan pekerjaan yang nantinya bisa diterapkan jika RUU Cipta Kerja disahkan.

Jaminan kehilangan pekerjaan dalam RUU Cipta Kerja, merupakan skema asuransi baru yang difokuskan bagi mereka yang sudah bekerja dan mengalami persoalan atau perusahaannya tidak kompetitif lagi.

Kartu prakerja sebagai salah satu solusi alternatif bagi masyarakat yang terdampak langsung wabah Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News