Kasal: Ibu Sebagai Pendidik

Kasal: Ibu Sebagai Pendidik
Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji pada acara syukuran usai melaksanakan upacara peringatan Hari Ibu ke-90 di Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Jakarta, Sabtu (22/12). Foto: Dispenal

jpnn.com, JAKARTA - Ibu sebagai pendidik dimana seorang anak akan belajar dari ibunya sejak dia pertama kali dilahrkan, dan ibu sebagai perempuan yang kuat. Perempuan diciptakan istimewa, dia tetap tegar meski nyaris menyerah, tetap sabar meski ingin mengeluh, tetap kuat meski hampir terjatuh.

Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji di Auditorium Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, pada acara syukuran usai melaksanakan upacara peringatan Hari Ibu ke-90 yang dihadiri seluruh prajurit Korps Wanita Angkatan Laut dan PNS Wanita di lingkungan Mabesal, Jakarta, Sabtu (22/12).

Kasal juga mengatakan Ibu sekaligus Istri yang saleh bagi suami adalah seiris surga dunia yang akan membuatnya semakin bersyukur karena telah menjadi pendamping hidup dan teman seperjalanan yang saling mengingatkan dalam kebaikan kesabaran.

Kasal juga mengingatkan akan kasih sayang seorang Ibu, dimana seorang ibu tidak akan tega melihat anaknya menderita, ia rela melakukan apapun demi kebahagiaan anak-anaknya. Dia mampu mendidik dan membesarkan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.

Sebelumnya telah dilaksanakan upacara peringatan Hari Ibu ke-90 di lapangan Mabesal dengan Inspektur Upacara Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Mulyadi. Pada peringatan Hari Ibu tahun ini mengangkat tema “Bersama Meningkatkan Peran Perempuan dan Laki-Laki Dalam Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Kesejahteraan Bangsa”.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Yohana Susana Yembise dalam sambutan tertulis dibacakan oleh Aslog Kasal mengatakan peran perempuan Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam perjuangan bangsa ini untuk meraih kemerdekaan. Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui kongres perempuan pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.

“Momentum peringatan hari ibu diharapkan dapat mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan,” tegas Ibu Yohana Susana Yembise.

Selain itu, Menteri Yohana juga menjelaskan peringatan Hari Ibu ini menunjukkan perjuangan kaum perempuan Indonesia telah menempuh proses yang sangat panjang, dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki, mengingat kedua peran ini memiliki potensi dalam menentukan keberhasilan pembangunan.

Perempuan diciptakan istimewa, dia tetap tegar meski nyaris menyerah, tetap sabar meski ingin mengeluh, tetap kuat meski hampir terjatuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News