Kasat Reskrim Menyamar, Dampaknya Luar Biasa, Ayo Lagi Ndan!

Kasat Reskrim Menyamar, Dampaknya Luar Biasa, Ayo Lagi Ndan!
Warga antre mengurus pembuatan E-KTP. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

“Dulu kami mau urus KK sampai nunggu sebulan. Hari ini (kemarin, red) dua jam selesai,” ujar Riwan (38), warga Kota Lahat, kemarin.

Padahal sebelumnya, sering kali banyak alasan. “Mulai dari blangko habis, dan lain sebagainya. Setelah OTT ini, mudah-mudahan layanan terus seperti ini,” harap dia.

Kepala Disdukcapil Lahat, Yohn Tito, mengaku kaget atas OTT yang menimpa anak buahnya. Dirinya menyatakan, semestinya kejadian ini tidak terjadi.

Sebab pembinaan terus dilakukan, bahkan dirinya rutin menyambangi ruang pelayanan itu. “Saya rutin ke ruang pelayanan, sangat tertib. Saat kejadian kemarin (OTT), saya sedang di luar kantor,” ujar Yohn.

Yohn menyatakan, atas OTT tersebut sudah jadi risiko sendiri bagi yang bersangkutan. Apalagi selama ini sudah diwanti-wanti jangan melakukan pungli.

“Harus jadi pelajaran bagi yang lain. Bila terjadi pada TKS (tenaga kerja sukarela) langsung saya pecat, bila ASN tentu sanksi berat akan menunggu,” katanya.

Selain di Lahat, dugaan pungli juga kerap diisukan terjadi di daerah-daerah lain, termasuk Palembang. Indikasinya, bisa dilihat dari lamanya kepengurusan membuat e-KTP.

“Saya sedang mengurus KTP hilang, tapi hampir setahun tidak selesai. Padahal semua syarat sudah saya lengkapi,” ujar Indri (35), warga Jl Demang Lebar Daun. Ada informasi, kalau mau cepat kata orang, ngasih uang ke oknum.

Penyidik Satreskrim Polres Lahat, Sumsel, menetapkan tiga tersangka kasus pungli pengurusan e-KTP yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) di Disdukcapil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News