Kasat Reskrim Menyamar, Dampaknya Luar Biasa, Ayo Lagi Ndan!

Kasat Reskrim Menyamar, Dampaknya Luar Biasa, Ayo Lagi Ndan!
Warga antre mengurus pembuatan E-KTP. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Kepala Disdukcapil Palembang, Drs Ali Subri MSi mengaku pihaknya mengawasi simpul-simpul rawan pungli.

“Yang terdengar selama ini baru indikasi, itu selalu kami awasi jangan sampai terjadi. Bahkan kami juga pasang kamera CCTV,” bebernya.

Timnya juga menyisir zona bebas pungli dari calo maupun biro jasa dari petugas. Jika ditemukan langsung akan dikeluarkan dari kantor. Ke depan Disdukcapil akan membuat publikasi informasi untuk memperkuat dokumen kependudukan bahwa pelayanan e-KTP itu gratis.

Pihaknya juga memonitoring e-KTP yang diserahkan di kecamatan dan disampaikan ke warga. “Jangan sampai ada oknum menyalahgunakan wewenang dengan meminta biaya ke masyarakat. Karena e-KTP ini gratis,” tuturnya.

Camat Ilir Timur (IT) II Palembang, Syahiruligama mengaku tidak ada pungli e-KTP di kecamatannya.

“Tidak ada peluang untuk itu. Lagipula kami hanya melayani perekaman saja, syaratnya cuma bawa KK, setelahnya tinggal menunggu pencetakan di Disdukcapil,” ujarnya. Setelah KTP selesai pun, langsung diantarkan ke warga bersangkutan.

Di Muba, RN, warga Sumber Marga Telang mengeluhkan calo yang mengaku bisa bantu membuat e-KTP lebih cepat, aman, dan lancar. “Dia mendekati warga. Waktu itu saya hendak urus KK dimintai Rp100 ribu untuk itu,” sebutnya.

Bahkan, tak hanya dia, ada warga perairan katanya lewat oknum pejabat desa setempat. “Diminta Rp500 ribu per orang, oknum pejabat itu yang lalu mengurusnya,” sebutnya.

Penyidik Satreskrim Polres Lahat, Sumsel, menetapkan tiga tersangka kasus pungli pengurusan e-KTP yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) di Disdukcapil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News