Harga Gabah di Sukabumi Anjlok 33 Persen Jadi Rp 3.800

Harga Gabah di Sukabumi Anjlok 33 Persen Jadi Rp 3.800
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (6/2). Foto: Kementan

Lebih lanjut Amran mengatakan, produksi itu setara dengan produksi beras pada Januari 14.775, Februari 132.193 dan Maret 109.193 sehingga totalnya mencapai 256.069 ton beras. “Sistem irigasinya menggunakan irigasi teknis, irigasi setengah teknis dan irigasi pedesaan serta sawah tadah hujan sebanyak 47 kecamatan,” tamhahnya.

Amran menambahkan, konsumsi beras per bulan di Kabupaten Sukabumi berdasarkan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta jiwa sebesar 271.416 ton per tahun. “Berarti bulan Maret 2018 Sukabumi sudah dapat mencukupi lebih dari setengahnya,” ungkapnya.

Sementara Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono menyampaikan harapannya kepada Menteri Amran agar Tim Sergab bisa menyerap gabah hasil panen ini secara maksimal. Sebab, penurunan harga gabah mencapai 33 persen.

"Harga gabah petani kami anjlok hingga Rp 3.800 per kilogram, turun sampai 33 persen. Kami harap Mentan dapat menyerap gabah petani dengan harga normal agar petani terbantu," katanya.

Luas panen padi Nasional bulan Januari 2018 sebesar 854.000 ha dengan hasil 4,51 juta ton GKG. Produksi itu setara dengan 2,83 juta ton beras,  atau surplus 329 ribu ton dibandingkan kebutuhan konsumsi 2,5 juta ton.

Panen bulan Februari luas lahan 1,63 juta ha dengan produksi 8,67 juta ton GKG setara 5,43 juta ton beras surplus 2,93 juta ton beras. Sementara untuk bulan Maret panen seluas 2,25 juta ha dengan produksi 8,8 juta ton GKG.(eno/jpnn)


Harga gabah di tingkat petani di Sukabumi, Jawa Barat tengah anjlok di kisaran Rp 3.800. Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun merasa kasihan terhadap petani.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News