Kasus Bunuh Diri di Tengah Lockdown Gegerkan China, Warganet Salahkan Pemerintah
jpnn.com, BEIJING - Seorang perempuan ditemukan tewas bunuh diri di areal permukiman di Hohhot, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China, yang sedang dikunci wilayah (lockdown).
Peristiwa tersebut memicu keprihatinan warga China setelah sebelumnya terjadi kasus tewasnya bayi berusia tiga tahun di Provinsi Gansu yang gagal mendapatkan perawatan memadai akibat ketatnya protokol kesehatan antipandemi COVID-19.
Otoritas Kota Hohhot akan mengoptimalkan sistem pertolongan pertama, pengaturan kawasan permukiman, dan sanksi terhadap pihak terkait, demikian media China, Senin.
Sebelumnya potongan video beredar luas di media sosial China yang menggambarkan seorang perempuan meratap di sisi jasad perempuan yang berada di balik pembatas area permukiman yang di-lockdown karena termasuk zona berisiko tinggi COVID-19.
Banyak warganet yang mempersoalkan kebijakan karantina dan kemampuan aparat lokal dalam mengatasi situasi darurat.
Tim investigasi dari kantor pencegahan dan pengendalian epidemi Kota Hohhot, Minggu (6/11), merilis bahwa permukiman tempat tinggal korban berusia 55 tahun itu ditetapkan sebagai daerah berisiko tinggi pada 26 Oktober dan sejak saat itu pula di-lockdown.
Pintu gerbang bangunan disegel dan hanya bisa dibuka dari luar.
Otoritas setempat menyatakan bahwa korban bermarga Wang didiagnosis mengalami gangguan mental sejak Juni 2019.
Seorang perempuan ditemukan tewas bunuh diri di areal permukiman yang sedang lockdown di Hohhot, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Mampang, Ini Penjelasan Kombes Ade Rahmat
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Jaga Hati
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros