Kasus Dahlan, Pembunuhan Karakter Paling Menyedihkan

Kasus Dahlan, Pembunuhan Karakter Paling Menyedihkan
Para sahabat Dahlan Iskan saat menghadiri acara testimoni "Dari Sahabat untuk Dahlan" di Warung Daun Jakarta, Jumat (24/2/2017). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

”Ini soal perdata. Soal PT (perseroan terbatas, Red) bukan pidana. Pak Dahlan itu kan tidak menggelapkan, tidak menyuap. Kalau ada sengketa atau pelanggaran, harusnya ranahnya perdata,” tegasnya dengan bersemangat.

Pengusaha sekaligus budayawan Jaya Suprana juga memberikan pandangan soal kasus yang membelit Dahlan.

Dia melihat Dahlan Iskan sebagai korban pembunuhan karakter yang belakangan memang marak terjadi di negeri ini.

”Pak Dahlan ini korban pembunuhan karakter yang paling menyedihkan,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini setiap orang bisa terancam oleh pembunuhan karakter melalui fitnah.

Bagi Jaya, Dahlan bukan sekadar sosok sahabat karib. Tapi juga gurunya.

Kekaguman itu membuat Jaya menganugerahi Dahlan sebagai sosok yang kali pertama masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Dahlan mendapat rekor sebagai insan pertama yang bisa mengembangkan surat kabar (Jawa Pos) dalam waktu singkat.

Sejumlah tokoh dan simpatisan Dahlan Iskan berkumpul untuk memberikan dukungan moril kepada mantan Menteri BUMN itu di kawasan Cikini, Jakarta Pusat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News