Kasus DBD di Surakarta Makan 5 Korban, Waspadai Juga 4 Penyakit Lain

Kasus DBD di Surakarta Makan 5 Korban, Waspadai Juga 4 Penyakit Lain
Nyamuk Aedes Aegepty penyebar demam berdarah. Foto: Health

jpnn.com, SOLO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta meminta masyarakat waspada terhadap musim penghujan hingga Maret 2022  

Pasalnya, penyakit demam berdarah dengeu (DBD), infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), Tuberkulosis (TBC), leptospirosis dan diare mengancam kesehatan selama musim tersebut.

Khusus untuk DBD, catatan Dinkes Kota Surakarta mulai dari 1 Januari hingga 10 November 2021 ada sekitar 39 kasus.

Lima di antaranya meninggal dunia sementara, untuk tahun 2020 ada sekitar 70-an kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang.

“DBD itu terkait dengan perilaku yang sifat lingkungan. Cara mengendalikannya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Jangan sampai, ada air menggenang,” ungkap Kadinskes Kota Surakarta kepada wartawan, Kamis (11/11).

Penyakit lain yang tidak kalah berbahaya adalah TBC. Berdasarkan siaran pers Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia pada 26 Juli 2021, dalam periode yang sama yakni dari Maret 2020 ke Maret 2021, sebanyak 50 persen kasus kematian positif Covid-19 di Indonesia yang jumlahnya mencapai 46 ribu terkonfirmasi positif TBC.

“TBC ini sebenarnya bisa kita kendalikan penularannya karena kita pakai masker. Tetapi, temuan tetap kami cari. Jadi kita juga harus waspada terhadap penyakit-penyakit lain di luar covid-19,”lanjutnya.

Ning, sapaan akrabnya, melanjutkan dengan budaya memakai masker, kasus ISPA diharapkan bisa ditekan.

Catatan Dinkes Kota Surakarta mulai dari 1 Januari hingga 10 November 2021 ada sekitar 39 kasus DBD.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News