Kasus DBD Naik, Pemkot Bogor Diminta Turunkan Nakes ke Tiap RT
jpnn.com, BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan diminta untuk menurunkan tenaga kesehatan (nakes) ke setiap RT yang ada di wilayahnya.
Permintaan ini disampaikan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, menyusul pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya yang membeludak.
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, tercatat sudah tembus 845 kasus dengan total empat kasus kematian pada tahun ini.
"Kami minta Pemkot Bogor segera menurunkan Nakes ke tiap RT untuk mengecek warga apabila ada warga terjangkit DBD yang tidak bisa tertangani di rumah sakit," kata Atang, Selasa (27/2).
Selain mengecek kondisi warga yang terjangkit DBD, lanjut Atang, para Nakes ini diharapkan dapat mengedukasi langsung masyarakat untuk aktif melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungannya.
"Minimal harus sering melakukan survei untuk bisa mengetahui dan mendata tempat yang berpotensi menjadi sarang penyebaran demam berdarah," papar Atang.
Adapun, selain dengan kegiatan 3M Plus berupa mengubur, menguras, menutup, melipat baju-baju yang digantung yang menjadi tempat sarang nyamuk.
Pemberantasan jentik nyamuk juga bisa dilakukan melalui kerja bakti setiap minggu sekali, fogging, hingga membagikan obat abate untuk ditempatkan di genangan air.
Atang Trisnanto meminta Pemkot Bogor untuk menurunkan nakes ke tiap RT karena kasus DBD naik.
- Vaksinasi Jadi Salah Satu Solusi Mencegah DBD
- DBD Jadi Momok Menakutkan di Banyuwangi, Periode Januari-April 205 Kasus, 4 Orang Meninggal Dunia
- Anak Fairuz A Rafiq Sempat Kritis Akibat DBD, Sonny Septian Cerita Begini
- Enam Pasien DBD di Lebak Banten Meninggal Dunia, Dinkes Imbau Warga Gencarkan PSN
- Libur Lebaran, Dinkes Kota Bogor Menyiagakan Nakes dan Ambulans
- Dinkes Sebut Kasus DBD di Karawang Lebih dari 400 Selama Beberapa Bulan Terakhir