Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Mantan politikus Gerindra Arief Poyuono mencium gelagat Ketum Golkar Bahlil Lahadalia tidak patuh terhadap Presiden RI Prabowo Subianto menyikapi perosotan dalam penyaluran elpiji 3 kilogram atau gas melon.
Sebab, beberapa hari terakhir masyarakat heboh karena elpiji 3 kilogram langka.
"Sepertinya tidak ada kepatuhan dari kekompakan," kata Arief Poyuono melalui layanan pesan, Selasa (4/2).
Diketahui, Bahlil sebagai Ketum Golkar yang kini menjabat menteri ESDM membuat kebijakan melarang pengecer menjual elpiji tiga kilogram.
Bahlil dengan kebijakan baru itu meminta penjualan gas melon di tingkat pangkalan agar subsidi gas bisa tepat sasaran ke rakyat.
Belakangan, kebijakan demikian memunculkan polemik. Rakyat kesusahan dan harus antrile panjang demi mengakses gas melon di pangkalan.
Presiden RI Prabowo Subianto kemudian menganulir kebijakan larangan pengecer menjual elpiji tiga kilogram seperti diungkapkan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco menyebutkan Prabowo meminta pengecer tetap dilibatkan menjual gas melon seraya status mereka diubah menjadi subpangkalan.
Mantan politikus Gerindra Arief Poyuono mencium gelagat Ketum Golkar Bahlil Lahadalia tidak patuh terhadap Presiden RI Prabowo Subianto. Apa dasarnya?
- Agung Nugroho Siap Berkolaborasi Demi Sukseskan Program Presiden Prabowo di Pekanbaru
- Sekjen Gerindra ke Kepala Daerah Terpilih: Tidak Boleh Bersikap Sok Kuasa
- Tak Ingin IKN Mangkrak Kayak Hambalang, Demokrat: Cukupkan Saling Berbalas Dendam!
- Rocky Gerung Gulirkan Ide soal Prabowo Tugaskan Gibran Jaga Elpiji 3 Kg di IKN
- Soal Prabowo Bakal Reshuffle Kabinet, Bahlil: Golkar Insyaallah Baik-Baik Saja
- Penyaluran Elpiji 3 Kilogram Bikin Heboh, Bahlil: Memang Ada Kekurangan