Kasus Guru Honorer Ganteng Dimutilasi: Diduga Kuat Ada Motif Asmara

Kasus Guru Honorer Ganteng Dimutilasi: Diduga Kuat Ada Motif Asmara
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera. Foto: Aryo Mahendro/JawaPos.com

Hingga saat ini, Polres Kediri dibantu Subdit III Jatanras Polda Jatim masih mengumpulkan bukti dan petunjuk di lapangan. Pencarian kepala korban juga masih dilakukan. ”Belum ditemukan (kepala korban),” ujar Kasubdit Jatanras AKBP Leonard Sinambela.

Leo menyatakan, pihaknya masih fokus mengumpulkan petunjuk untuk menemukan pelaku. Sebab, hingga saat ini orang yang memutilasi tubuh korban masih belum teridentifikasi.

”Banyak dugaan dan spekulasi yang beredar. Tapi kami ingin fokus pada proses penyelidikan berdasarkan bukti dan petunjuk yang objektif di lapangan,” tuturnya.

Yang jelas, ada satu orang yang sedang dicari. Dia adalah orang yang mengajak korban bertemu setelah latihan di sanggar senam, Selasa malam (2/4).

Sebelumnya polisi telah memeriksa satu orang berisial IR. Kepada polisi IR mengaku bahwa dirinya diajak makan oleh Budi. Namun dia belum sempat bertemu dengan Budi. Hingga akhirnya Budi menghilang dan ditemukan tewas.

Artinya, ada orang lain selain IR yang bertemu dengan Budi malam itu. ”Itu yang sedang kami cari,” jelas mantan Kasatreskrim Polrestabes Surabaya itu.

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2000 itu belum bisa menyimpulkan terkait motif pelaku. Hal itu akan diungkap setelah pelaku berhasil ditangkap.

”Memang ada dugaan motif asmara. Bahkan, ada yang menduga korban punya teman dekat, dalam tanda kutip pria (pasangan sesama jenis, Red). Tapi, itu belum bisa dibuktikan secara objektif. Kami masih dalami hal itu,” tutup Leo.

Dugaan kuat ada motif asmara di balik pembunuhan dan mutilasi terhadap guru honorer bernama Budi Hartanto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News