Kasus Match Fixing Terbongkar: PSS Sleman Terancam Degradasi, Persikabo 1973 Pengurangan Poin

Kasus Match Fixing Terbongkar: PSS Sleman Terancam Degradasi, Persikabo 1973 Pengurangan Poin
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah), dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (kanan) menjawab pertanyaan para pewarta pada konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/2/2023). Foto: ANTARA/ Rauf Adipati

“Mengenai status wasit, pemain, pemilik klub dan tentu individu-individu sesuai dengan aturan PSSI. Mereka sesuai kesepakatan dan keputusan dihukum seumur hidup tidak boleh di sepak bola,” ucap Erick Thohir dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman PSSI dengan Polri.

“Untuk klub sendiri mekanismenya ada di Komdis dan Exco, sama saya mengusulkan pengurangan poin dan hukuman lain. Supaya klub menjaga pertandingan sepak bola di Liga Indonesia bersih. Jadi konteks kami transparan dan tegas,” jelas Erick.

Merujuk pernyataan tersebut, bukan tidak mungkin jika terbukti melanggar disiplin, Persikabo bisa terkena sanksi pengurangan poin.(dkk/jpnn)

Satgas Antimafia Bola Polri telah mengungkapkan adanya kasus pengaturan skor alias match-fixing yang terjadi pada salah satu pertandingan di Liga 2 2018.


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News