Kasus Mayat Korban Mutilasi di Kalibata City: Ada Jejak Begituan di Pasar Baru

Kasus Mayat Korban Mutilasi di Kalibata City: Ada Jejak Begituan di Pasar Baru
Irjen Pol Nana Sudjana (kedua dari kiri) dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (17/9) terkait kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap pria berinisial RHW. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama

"Antara korban dengan LAS ini memang sudah lama mengenal. Mereka mengenal melalui chatting di aplikasi Tinder," katanya menjelaskan.

Syahdan, korban meminta nomor WhatsApp pelaku. Komunikasi antara korban dengan pelaku pun makin intens dan sempat beberapa kali bertemu.

Nana menjelaskan, komunikasi terakhir antara LAS dengan korban terjadi 5 September lalu. Keduanya berjanji untuk bertemu di sebuah apartemen di Pasar Baru pada 7 September.

Selanjutnya, keduanya menyewa apartemen tersebut hingga 12 September. Namun, DAF dan LAS sudah merencanakan pembunuhan terhadap RHW.

"Rupanya Saudara DAF dan LAS merencanakan untuk menghabisi korban, RHW," ungkap Nana.

Akhirnya pada 9 September itulah DAF masuk ke apartemen mendahului LAS dan RHW. Selanjutnya DAF bersembunyi di kamar mandi.

Ketika LAS dan RHW masuk ke kamar apartemen, keduanya sempat berbincang dan melakukan hubungan ala suami istri. Sementara DAF sudah menyiapkan batu bata untuk memukul kepala RHW.

"Kedua pelaku sudah menyiapkan batu bata dan memukulkanya ke kepala korban sebanyak tiga kali. Kemudian melakukan penusukan kepada korban sebanyak tujuh kali," tutur Nana.

Irjen Pol Nana Sudjana mengungkap kronologi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap RHW yang mayatnya ditemukan di Apartemen Kalibata City.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News