Kasus SMS Teror ke Aktivis Diselidiki
jpnn.com - CIREBON - Pesan singkat (SMS) berisi teror ancaman pembunuhan yang diterima sejumlah aktivis Wilayah Cirebon Timur (WTC) mulai diselidiki pihak kepolisian.
Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugema SH SIK saat dikonfirmasi Radar Cirebon (Grup JPNN) mengaku, pihaknya masih mendalami dan mempelajari kasus tersebut.
“Kami masih mempelajari kasus yang dialami teman-teman aktivis dari Cirebon Timur. Selanjutnya, kami akan meminta keterangan sejumlah saksi dan menelusuri nomer handphone dan mencari sang pengirim sms teror tersebut,” katanya melalui pesan singkat, kemarin.
Sementara itu, Qorib Magelung Sakti meminta agar pihak kepolisian serius mengusut kasus ancaman teror.
“Kasus ini bukan main-main, sang pengirim teror sudah mengancam akan membunuh. Maka itu, saya dan kawan-kawan aktivis dari Cirebon Timur mengadukan kasus ini ke polisi untuk segera diungkap siapa aktor intelektualnya,” tegas dia.
Perlu diketahui, Minggu (23/3) sore, sejumlah aktivis Wilayah Cirebon Timur (WTC) mendatangi Mapolres Cirebon Kabupaten untuk melaporkan kasus teror ancaman pembunuhan melalui pesan singkat SMS yang mereka terima.
Adapun isi dari sms teror tersebut sebagai berikut, “Silahkan km goyang masalah ijazah dan tes darah sy . Tp km ingat massa sy ratus ribu potong kepala km .skali lg sy ingatkan km ... Sy tdk akan main2, dan akan sy buktikan ucapan itu!” (sms dari :+628132*****). (arn)
CIREBON - Pesan singkat (SMS) berisi teror ancaman pembunuhan yang diterima sejumlah aktivis Wilayah Cirebon Timur (WTC) mulai diselidiki pihak kepolisian.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banjir di OKU, Kapolda Sumsel Kirim Bantuan untuk Masyarakat
- 57 Prajurit dari Yonif 754 Pemukul Cepat Lintas Medan Bergerak ke Markas KKB
- Ingat Ya, Kontrak Kerja PPPK 5 Tahun, tetapi Baru Setahun Bisa Dipecat
- TNI AL Bersama Tim SAR Gabungan Evakuasi Warga Desa Kadundung dan Saronda Terdampak Banjir
- Menjelang Pendaftaran PPPK 2024, Guru ASN di Sekolah Swasta Ditarik Lagi
- Penjelasan Polisi soal 42 Balita Keracunan Makanan di Majene