Katanya Pengin Khusyuk Ibadah, Duh…Ternyata

"Usai mendapat laporan, komandan jaga dan petugas kemudian melakukan pengecekan dengan cara membuka kamar sel," ungkapnya.
Saat petugas melakukan pengecekan, mereka melihat ada lubang sebesar badan orang dewasa di plafon kamar. Lalu, petugas berinisiatif untuk naik ke plafon melewati lubang tersebut.
"Ternyata petugas menemukan Andre sudah tergantung, masih menggunakan baju koko. Sementara lehernya terjerat sarung," ujar Tri.
Pihaknya kemudian menghubungi Polres Banjar untuk melakukan penanganan lebih lanjut. Polisi kemudian datang dan membawa mayat ke RSUD Ratu Zalecha untuk divisum.
Hingga kini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan Andre bunuh diri. Namun berdasarkan informasi yang digali pihak Lapas, Andre yang baru menjalani masa tahanan selama tujuh bulan itu mengakhiri hidupnya karena merasa tidak sanggup menjalani hukuman selama delapan tahun penjara. "Mungkin dia tidak terbiasa hidup di penjara," ungkap Tri.
Dia mengatakan, keyakinan itu didapatkan karena di dalam sel ditemukan kertas karton bertuliskan ketidakpuasan menjalani hukuman delapan tahun penjara yang diduga ditulis oleh Andre.
"Angka delapan di karton itu besar, kemudian ada juga tulisan nama-nama orangtua dan keluarga Andre. Dia minta maaf kepada nama-nama itu," katanya.
Selain depresi, sebelumnya Andre juga diduga bunuh diri karena terlilit utang. Sebab, belum lamai ini dia mengirim surat ke ibunya meminta untuk melunasi utangnya.
Andre Aggryan Nor, 22, warga binaan di Lapas Khusus Anak (LPKA) Klas IA Martapura, Banjarmasin, kalsel, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
- Buruh Harian di Ogan Ilir Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Surat Wasiat Begini
- 2 Warga Binaan Lapas Bukittinggi Tewas Gegara Minum Miras Dicampur Parfum
- Bukan Bunuh Diri, Bernard Rivaldo Tewas Dibunuh Gegara Utang Rp 100 Ribu
- Pembunuh di Karimun Menyerahkan Diri Setelah Dikunjungi Keluarga Korban saat Lebaran
- Keluarga Sebut Ada Kejanggalan di Kasus Bunuh Diri Fransiska, Polisi Bereaksi Begini
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan