Kawanan Debt Collector Rampas Fortuner

Saat itu korban mengatakan kalau mobil itu dipinjamnya dari bapaknya yang tinggal di Palembang, Sumatera Selatan. Dia pun lantas menghubungi papanya yang kemudian disambukan ke DS. ”Kemudian dia (DS) berbicara dengan papa lalu pergi. Namun pukul 17.00, dia (DS) kembali bersama enam orang kawannya dan meminta mobil itu lagi,” ujar wanita berambut pendek itu.

Korban pun tetap menolak dan mengatakan kalau masalah itu akan diselesaikan di kantor polisi. Para pelaku menyetujuinya dan meminta korban mengendarai mobilnya ke kantor polisi. Tujuannya ke Markas Polsek Tebet. Namun, DS dan seorang rekannya ikut di dalam mobil korban. Tanpa curiga, korban menyetujui permintaan pelaku.

”Waktu saya mengendarai mobil menuju Polsek Tebet, di belakang saya ada tiga mobil pelaku jenis Avanza, CRV Putih dan sedan mengikuti. Tapi saat melintasi jalanan yang agak sepi di Jalan Tebet Barat Dalam, mobil dipaksa berhenti dan saya didorong keluar mobil,” tutur wanita bertubuh tinggi besar itu juga di Markas Polda Metro Jaya.

Korban berusaha mempertahankan mobilnya, akibatnya dia digampar dan dicakar pelaku. Korban yang akhirnya berhasil diusir dari dalam mobil sempat meminta tolong warga. Namun warga yang melihat hanya diam saja karena dilihatnya belasan pelaku turun dari dalam mobil yang sebelumnya mengikuti.

Tak lama dua pria berpakaian seragam TNI juga tiba dengan mengendarai motor. Selanjutnya para pelaku kabur dengan membawa mobil korban. Elfirawati pun melaporkannya ke Markas Polsek Tebet dengan jalan kaki yang langsung diteruskan ke Markas Polda Metro Jaya. Diungkap korban lagi, mobil tersebut sebenarnya milik rekan bapaknya yang memiliki utang dan menjaminkan mobil itu kepada orangtuanya.