Kayu Pelapis Tangga Borobudur Bahayakan Pengunjung

Kayu Pelapis Tangga Borobudur Bahayakan Pengunjung
Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Foto: Radar Kedu/JPG

Kepala BKB Marsis Sutopo mengatakan, licinnya lapisan candi diduga karena faktor alam. Hal ini, katanya, akan menjadi bahan evaluasi.

”Akan kita evaluasi. Karena bagian tangga kan merupakan bagian yang jarang terkena sinar matahari secara langsung sehingga mudah timbul lumut dan lainnya,” kata dia.

Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur (BKB) Iskandar M Siregar, mengatakan, lapisan kayu berada di sisi timur candi. Sementara untuk karet dipasang di sisi barat.

Adapun karet yang dipakai adalah berbahan khusus yang diimpor dari Jerman. Karet itu sejenis dengan yang biasa dipakai di lintasan lari.

Sementara untuk kayu berasal dari kayu jati. “Untuk pemasangannya seperti dicor. Karet ini sudah ada uji laboratoriumnya juga, dan akan kami pakai hingga tiga sampai lima tahun ke depan, sehingga anak tangga candi tidak aus,” ujarnya.

Untuk pemasangan karet, katanya, dikerjakan oleh PT Pyramid Jaya Abadi dari Purwokerto. Dia mengatakan, untuk pelapisan dengan menggunakan karet ini memang dikerjakan cukup hati-hati.

“Dari sisi estetisnya, penggunaan karet dibandingkan dengan kayu memang jauh lebih bagus karet. Namun, untuk ketahanannya akan kami uji, seberapa awet penggunaan karet ini,” paparnya.

Menurutnya, baik karet maupun kayu memiliki kelemahan dan kelebihannya. Untuk itu, ke depan akan ditentukan bahan yang akan digunakan untuk melapisi tangga candi. (vie/lis/JPG/ara/JPNN)


MAGELANG - Kayu untuk melapisi tangga Candi Borobudur ternyata berbahaya. Sebab, kayu itu bisa membuat wisatawan terpeleset. “Tadi saya melihat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News