KDRT di Australia Dianggap Lebih Mengancam Dibanding Terorisme

KDRT di Australia Dianggap Lebih Mengancam Dibanding Terorisme
KDRT di Australia Dianggap Lebih Mengancam Dibanding Terorisme

Rosie Batty, adalah warga Australia yang pernah mendapatkan gelar 'The Australian of the Year'. Ia telah berulang kali menyatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga, atau KDRT di Australia lebih buruk dari aksi terorisme.

"Bisa terlihat jelas, mereka yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, sama seperti melakukan aksi tindakan terorisme dalam rumah keluarga mereka sendiri," ujar Batty.

"Pemerintah Federal Australia sebelumnya mengatakan telah menghabiskan $100 juta atau sekitar Rp 1 triliun selama empat tahun untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak," ujarnya.

Tapi Renee Carr mengatakan jumlah tersebut tidak cukup. Menuruynya ribuan perempuan di Australia tidak mendapat pelayanan berakitan kekerasan keluarga.

"Pelayanan tersebut termasuk hal-hal seperti layanan bagi mereka yang tidak memiliki rumah, sehingga membutuhkan Rp $34 juta atau Rp 340 miliar dari dana pemerintah. Sementara dana sebesar $68 juta atau sekitar Rp 680 miliar untuk pelayanan yang berkaitan dengan hubungan keluarga, program perilaku pria...," ujar Carr.

 


Pemerintah di seluruh dunia berjuang untuk melawan ekstrimisme kekerasan, terutama karena munculnya kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News