Ke Makau, Menyaksikan Pertunjukan Dancing Water Theater
Terpesona Pemeran Princess, Kagum Seven Riders
Selasa, 30 Oktober 2012 – 17:31 WIB

ANDALAN MAKAU: Salah satu adegan Dancing Water Theater. Foto: Sholahuddin/Jawa Pos
Atraksi pun dimulai. Diawali seorang nelayan dengan perahu bambu menikmati perjalanannya di sebuah pantai, tiba-tiba energi misterius dari air menciptakan pusaran air yang mengerikan. Nelayan bercaping itu masuk pusaran ke tempat dan waktu masa lampau. Dari situlah tontonan-tontonan menakjubkan dimulai. Ratusan pemain bergantian unjuk kepiawaian.
Hampir seluruh penonton dibuat terkesima menyaksikan pertunjukan itu. Tak jarang terdengar tawa dan tepuk tangan. Sebab, pertunjukan selama dua jam tersebut juga diselingi gerakan-gerakan lucu yang mengundang tawa. Misalnya, ketika si manusia lentur berjalan dan berdansa. Dia menggunakan tangan untuk ber-push-up dan berdansa dengan gaya yang memancing tawa. Apalagi dengan dandanan yang unik.
Dancing Water Theater nyaris tanpa diselingi dialog pemain. Meski demikian, pengunjung bisa mudah menangkap maksud pertunjukan itu. Sebab, cerita juga tidak ubahnya cerita beberapa sinetron atau film di Indonesia. Yakni, tentang percintaan ala Romeo dan Juliet.
Ada bagian-bagian spektakuler yang ditunjukkan para pemainnya. Misalnya, keistimewaan gerakan dansa si Princess yang diperankan Faye Leung. Sebagai pemeran utama dalam drama tari itu, dia tampak romantis. Maklum, Faye termasuk artis papan atas di Hongkong.
Berdansa di lantai sudah biasa. Tapi, kalau seni tersebut dipadu media air, itu baru langka. Itulah Dancing Water Theater di City of Dream Macau,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu