Kearifan Lokal Lombok Timur Bantu Kementan Wujudkan Mimpi

Di sana, mereka takjub dengan kearifan lokal setempat yang masih terjaga sampai sekarang.
Kearifan lokal tersebut adalah mengelola embung warisan leluhur. Hal ini, seperti yang diungkapkan Ketua Poktan Sijeruk Bersatu, Hariadi.
Dia mengatakan, embung yang dikelolanya merupakan peninggalan kakeknya dan dibangun sekitar 50-60 tahun silam.
"Meskipun kami harus berbagi warisan lahan dengan saudara-saudara. Tetapi, embung tetap kami pertahankan," ucapnya.
Sebab, dengan adanya embung tersebut, maka bisa terus bercocok tanam sampai sekarang, karena airnya dimanfaatkan untuk irigasi, selain wisata mancing senilai 10-40 juta per kegiatan sebagai penghasilan tambahan.
"Kami semua bersaudara, menyadari betul betapa pentingnya embung. Maka, kami tetap rukun," imbuh Haryadi.
Embung miliknya berada di lahan seluas 50 are dan bersanding dengan lahan pertanian 50 are.
Untuk memperkuat tanggul, pinggiran embung ditanami dengan bambu sehingga, akar bambu memperkuat sekitar embung dan menjaganya dari malfungsi lainnya.(adv/jpnn)
Kearifan lokal masyarakat Lombok Timur membantu pemerintah mewujudkan swasembada pangan
Redaktur & Reporter : Natalia
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan