Kebat Kliwat

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kebat Kliwat
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Orang Jawa punya filosofi ‘’alon-alon waton kelakon’’, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘’biar lambat asal selamat’’.

Orang Jawa juga punya frasa ‘’kebat kliwat’’ yang kurang lebih artinya cepat, tetapi terlewat.

Sesuatu dikerjakan dengan tergesa-gesa, tetapi kemudian banyak hal yang dilewati dan dilewatkan.

Baca Juga:

Kebat kliwat adalah istilah yang sering digabungkan dengan istilah ‘’gancang pincang’’ yang maknanya kurang lebih sama, yaitu kencang, tetapi pincang.

Sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan gegas dan gesa, tanpa pikir panjang, dan hasilnya akan pincang.

Kebat kliwat lebih berkonotasi negatif karena dihubungkan dengan sikap yang 'grusa-grusu', bertindak tanpa berpikir yang mendalam.

Sementara itu, alon-alon waton kelakon lebih berkonotasi positif, karena dihubungkan dengan tindakan yang diambil dengan pemikiran yang mendalam, bila perlu dengan kontemplasi, dan mempertimbangkan semua aspek sebab dan akibat.

Jagat orang Jawa adalah jagat yang selow, cenderung lambat. Orang Jawa tidak menyukai ketergesaan, apalagi kalau ketergesaan itu sampai membuat kliwat, melewatkan sesuatu yang penting.

Orang Jawa juga punya frasa kebat kliwat yang kurang lebih artinya cepat, tetapi terlewat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News