Kebencian Terhadap Jepang Meningkat di Kalangan Warga China, Apa Pemicunya?

Kebencian Terhadap Jepang Meningkat di Kalangan Warga China, Apa Pemicunya?
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik, di kota Okuma, provinsi Fukushima, Jepang , Kamis (24/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Kyodo via Reuters/hp

Sebuah pusat kebudayaan di daerah Edogawa di Tokyo dibanjiri panggilan telepon dari nomor dengan kode negara China, 86, yang berisi pesan dalam bahasa Jepang yang mengatakan "jangan membuang" air ke laut.

Panggilan telepon semacam itu, yang juga dilakukan dalam bahasa Mandarin dan Inggris, telah dilaporkan sejak pelepasan air dimulai, kata kantor pemerintah setempat.

Menurut sumber-sumber Pemerintah Jepang, seruan serupa juga telah dilakukan ke institusi medis dan restoran.

Kedutaan Besar Jepang di Beijing telah memperingatkan melalui platform media sosial China, Weibo, bahwa panggilan telepon yang mengganggu tersebut dapat disebut sebagai "aksi kriminal" karena panggilan yang ditujukan kepada fasilitas komersial dapat mengakibatkan gangguan ekonomi, sedangkan panggilan yang ditujukan ke rumah sakit dapat membahayakan nyawa.

Kedutaan telah meminta warga negara Jepang di China untuk tidak berbicara bahasa Jepang dengan suara keras dan bertindak hati-hati.

Pelepasan air di Fukushima juga berdampak pada kegiatan tur kelompok orang-orang China ke Jepang. Media China yang mengutip pejabat agen perjalanan melaporkan bahwa banyak orang China yang membatalkan rencana perjalanan mereka ke negara tetangga tersebut. (ant/dil/jpnn)

Jepang mendapatkan tindakan pelecehan seperti yang terlihat melalui panggilan telepon yang mengganggu dan seruan di internet oleh warga China


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News