Kebencian Terhadap Jepang Meningkat di Kalangan Warga China, Apa Pemicunya?

Kebencian Terhadap Jepang Meningkat di Kalangan Warga China, Apa Pemicunya?
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik, di kota Okuma, provinsi Fukushima, Jepang , Kamis (24/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Kyodo via Reuters/hp

jpnn.com, TOKYO - Sentimen anti-Jepang meningkat di China setelah pembuangan air radioaktif yang telah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke laut.

Jepang mendapatkan tindakan pelecehan seperti yang terlihat melalui panggilan telepon yang mengganggu dan seruan di internet untuk memboikot produk-produk Jepang.

Sebuah batu dilemparkan ke halaman sebuah sekolah Jepang di Qingdao pada Kamis lalu. Kemudian, sekolah Jepang lainnya di Suzhou juga dilempari telur pada Jumat, menurut sejumlah sumber Pemerintah Jepang. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

Beberapa pengguna media sosial China mendesak para pengikutnya untuk menyerukan protes terhadap Jepang dan memboikot produk-produk Jepang. Seruan itu mendorong peningkatan keamanan di sekitar kantor-kantor Jepang di China.

Meskipun Pemerintah Jepang mengatakan pembuangan air limbah secara besar-besaran dalam jangka waktu sekitar 30 tahun akan dilakukan dengan cara yang aman, pemerintah China bereaksi keras dengan melarang semua impor produk makanan laut dari Jepang.

Jepang telah menerima sejumlah panggilan telepon yang mengganggu sejak pelepasan air Fukushima dimulai. Tokyo menuntut Beijing mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi tersebut.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan kepada Kedutaan Besar China di Tokyo pada Sabtu bahwa panggilan telepon yang mengganggu tersebut “sangat disesalkan” dan “mengkhawatirkan.”

Pernyataan tersebut disampaikan dalam siaran persnya, "Kami meminta Pemerintah China mengambil tindakan yang tepat, seperti dengan meminta masyarakat untuk bereaksi dengan tenang."

Jepang mendapatkan tindakan pelecehan seperti yang terlihat melalui panggilan telepon yang mengganggu dan seruan di internet oleh warga China

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News