Keberadaan Kampung Siaga untuk Meminimalisir Korban Bencana
jpnn.com, BANTUL - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menegaskan keberadaan Kampung Siaga Bencana (KSB) sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk meminimalisir jumlah korban jika terjadi bencana.
Untuk itu, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membentuk KSB tersebut.
Hal itu diungkapkan Mensos saat membuka jambore kampung siaga bencana (KSB) di komplek Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD), Pundong Bantul, hari ini.
Mensos menjelaskan, kampung siaga bencana merupakan community based penanggulangan bencana binaan Kementrian Sosial bersama Dinas Sosial diseluruh Indonesia.
"Kalau kita tidak membangun kemitraan strategis dengan masyarakat, any time kemungkinan muncul sewaktu ada bencana pasti terjadi kegagapan," katanya.
Dalam Jambore KSB kali ini peserta yang dilibatkan adalah mereka-mereka yang berasal dari daerah yang berpotensi terjadi bencana alam di DIY.
Keberadaan KSB, dikatakan mensos bisa berbasis desa, antar desa, atau pun sub desa. Para anggota KSB ini dilatih untuk melakukan tindakan pasca terjadi bencana.
"Yang terpenting adalah bagaimana membangun harmony with disaster, sehingga kami harapkan anggota KSB ini bisa membangun kesiap siagaan di kampung masing-masing," tambahnya.
Kampung siaga bencana merupakan community based penanggulangan bencana binaan Kementrian Sosial bersama Dinas Sosial diseluruh Indonesia.
- 19 Hari Digelar, Jakarta Lebaran Fair Catat 350 Ribu Pengunjung
- Pendaftaran PPPK 2024 Pintu Tol Honorer jadi ASN, Lihat Data Jomplang Ini
- Kemensos Buka 226 Formasi CPNS dan 40.573 PPPK 2024
- Menteri Anas Menyetujui Formasi CPNS dan PPPK Kemensos, Mensos Risma Bilang Begini
- Kemensos Distribusikan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Ruang
- Mensos Risma Dorong Penyandang Disabilitas Belajar Wirausaha, Keren