Kebijakan Gas Murah Dinilai Memberatkan APBN & Bisa Menghancurkan Industri

Dalam perspektif lain, Hamid mengingatkan, bahwa melanjutkan pemberian HGBT kepada industri, justru bisa menghancurkan industri itu sendiri.
Mengapa? Karena perusahaan atau industri yang terus-menerus mendapat subsidi, akan berubah menjadi infant industry, yang harus terus menerus dijaga dengan subsidi.
Dalam kondisi demikian, imbuhnya, kualitas produk akan menurun karena perusahaan tidak bisa melakukan efisiensi.
“Pada saatnya akan membuat industri tersebut tidak mampu bersaing di pasar, karena tidak sanggup bekerja efisien seperti perusahaan atau industri yang tidak disubsidi. Dan beberapa waktu kemudian, industri tersebut akan hancur,” jelasnya.
Menurut Hamid, industri yang menginginkan subsidi adalah industri yang tidak profesional.
Begitu pula sebaliknya, industri yang profesional tidak akan mau diberi subsidi.
“Kalau yang profesional, dia pasti tahu persis bahwa subsidi justru akan membunuh bisnisnya sendiri secara perlahan,” seru Hamid.(chi/jpnn)
Selain memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), HGBT untuk industri justru bisa menghancurkan industri itu sendiri.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- PGN Mampu Jaga Kinerja Operasional dan Ketahanan Energi Nasional di Kuartal I 2025
- Sepanjang 2024, Pelindo Petikemas Setor Kewajiban Ke Negara Capai Rp 1,94 Triliun
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya
- Bicara di Bursa, Misbakhun Tegaskan MBG Program Mulia
- IHSG Memang Anjlok Selasa Kemarin, Tetapi Penyerapan SBN Sesuai APBN