Kebijakan New Normal Dongkrak Kesejahteraan Petani

Kebijakan New Normal Dongkrak Kesejahteraan Petani
ilustrasi New Normal. Foto:Ardisa Barack/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana untuk berangsur-angsur beralih ke kondisi normal baru (new normal) dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Kebijakan ini diharapkan menjadi pendongkrak kejayaan dan kesejahteraan petani kembali melalui dimulainya aktivitas hotel, restoran, katering (Horeka) dan perkantoran.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dampak yang ditimbul akibat pandemi ini masih dirasakan masyarakat termasuk para petani.

Faktor yang mempengaruhi petani yakni harga produk pertanian mengalami tekanan diakibatkan oleh panen raya musim tanam pertama.

Selain itu, terjadi gangguan distribusi akibat PSBB, penurunan daya beli masyarakat, melemahnya sektor ekonomi yang terkait dengan sektor pertanian seperti Horeka dan perkantoran.

"Kondisi ini menyebabkan deflasi kelompok bahan makanan dimana jumlah bahan pangan di lapangan banyak namun permintaan berkurang berakibat langsung dengan pendapatan petani,"ungkapnya pada Minggu (7/6).

Menurutnya, selama pandemi deflasi kelompok bahan makanan masih berimplikasi positif terhadap stabilitas sosial dan politik. Sehingga untuk mengurangi dampak ke pendapatan yang diterima petani, pemerintah melalui kementerian terkait memberikan bantuan sosial yang dapat mengkompensasi penurunan daya beli petani yang diakibatkan oleh penurunan harga produk pertanian.

"Dengan kebijakan normal baru utamanya disektor pariwisata diharapkan dapat memulihkan permintaan produk pertanian sehingga dapat memperbaiki harga ditingkat petani," tuturnya.

Kebijakan new normal diharapkan menjadi pendongkrak kejayaan dan kesejahteraan petani kembali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News