Kebijakan Tepat, Produktivitas Meningkat, Ekspor Pertanian Melesat

Kebijakan Tepat, Produktivitas Meningkat, Ekspor Pertanian Melesat
Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian melepas ekspor komoditas pertanian berupa olahan kelapa asal Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak 108,4 ton ke mancanegara. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR), Dr. Ujang Paman menilai kebijakan yang diimplementasikan Kementan yakni program upaya khusus swasembada komoditas strategis, akselerasi penggunaan alat mesin pertanian, implementasi pertanian modern, dan bibit unggul yang berorientasi pada produktivitas dan adaptif terhadap cekaman lingkungan.

Menurut Ujang, pembangunan pertanian Indonesia saat ini tidak lagi bersifat klasik. Tetapi sudah dimulai ke pertanian komersial dan modern dengan Pertanian 4.0, yang mana sudah mulai digunakan mesin pertanian yang dikontrol melalui Internet atau dengan teknologi Internet of Things (IoT).

Ujang sepakat bahwa sektor pertanian Indonesia harus fokus pada peningkatan komoditas yang memiliki nilai ekspor. Hal itu ujarnya akan memberikan peningkatan kesejahteraan petani dan devisa negara. Program yang diterapkan Kementan selama hampir lima tahun ini, dinilai Ujang dapat menjaga keseimbangan tujuan pencapaian kesejahteraan petani dan pemenuhan permintaan pasar.

BACA JUGA: Kemajuan Ekspor Produk Pertanian Jadi Arah Kemandirian Pangan Nasional

"Tidak kalah pentingnya juga, Kementan mendorong penguatan upaya diversifikasi pangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. Kementan memiliki program swasembada protein, tidak lagi hanya swasembada daging. Indonesia bahkan berhasil ekspor telur dan daging ayam serta kambing dalam volume cukup besar," tambah Ujang.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri menyebutkan kebijakan Kementan butuh didukung oleh semua pihak, terutama dalam mengakselerasi ekspor. Menurutnya, Kementan saat ini fokus menggenjot ekspor pertanian, untuk kesejahteraan petani dan meningkatkan neraca perdagangan.

BACA JUGA: Mentan Amran Siap Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Daerah Transmigrasi

Komitmen ini, lanjut Kuntoro diimplementasikan dengan kebijakan pengurusan dokumen ekspor impor yang sudah satu pintu (Online Single Submisson), waktu pengurusan perizinan terpangkas, penggunana sertifikat elektronik, dan membangun sentra-sentra produksi untuk komoditas berekonomi tinggi.

Sektor pertanian Indonesia harus fokus pada peningkatan komoditas yang memiliki nilai ekspor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News