Kebijakan Tiga Anak Diperkenalkan di Tiongkok Untuk Mengurangi Masalah Populasi yang Menua

Kebijakan Tiga Anak Diperkenalkan di Tiongkok Untuk Mengurangi Masalah Populasi yang Menua
China sebelumnya punya kebijakan satu anak untuk setiap keluarga yang kemudian dicabut pada tahun 2015. (Reuters: Kim Kyung-Hoon, file)

Pemerintah Tiongkok mengumumkan akan menghapus kebijakan yang membatasi warganya untuk memiliki maksimal dua anak. Kini warganya diperbolehkan memiliki tiga anak.

Perubahan ini disetujui dalam pertemuan komite Partai Komunis yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping, menurut kantor berita resmi Xinhua.

Pemerintah Tiongkok mengatakan masalah populasi yang menua semakin parah.

Perubahan kebijakan ini akan membantu memperbaiki struktur populasi Tiongkok, serta mempertahankan keunggulan Tiongkok soal sumber daya manusia, menurut Pemerintah Tiongkok.

Perubahan kebijakan akan dilengkapi dengan "langkah-langkah yang mendukung, yang akan kondusif untuk memperbaiki struktur populasi negara, memenuhi strategi untuk menanggulangi  populasi yang menua, serta mempertahankan keuntungan sumber daya manusia," demikian laporan kantor berita Xinhua.

Di antara langkah-langkah itu, Tiongkok akan menurunkan biaya pendidikan untuk keluarga, meningkatkan pajak dan program bantuan perumahan, menjamin kepentingan hukum pekerja perempuan, serta mengambil tindakan keras soal emas kawin "setinggi langit" dalam pernikahan, tanpa memberikan rincian.

Laporan tersebut juga menyebutkan Tiongkok akan juga mendidik anak-anak "tentang pernikahan dan cinta".

"Warga tidak terbebani dengan batasan dua anak, tetapi karena biaya yang sangat tinggi untuk membesarkan anak di Tiongkok saat ini," kata Yifei Li, sosiolog di NYU Shanghai.

Perubahan ini disetujui dalam pertemuan komite Partai Komunis yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping, menurut kantor berita resmi Xinhua.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News