Kebutuhan Soda Ash Meningkat, PKT Siap Bangun Pabrik Berkapasitas 300 Ribu Metrik
Karena kebutuhan soda ash di wilayah ini diperkirakan mencapai hingga 789 ton per tahun untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaca, keramik, detergen, dan lain-lain.
"Dengan pembangunan pabrik soda ash ini, beban emisi CO2 perusahaan bukan hanya berkurang, tapi juga akan dimanfaatkan menjadi bahan yang lebih bermanfaat untuk industri dan kebutuhan harian masyarakat dengan menerapkan praktik ekonomi sirkular," kata Rahmad.
Pabrik soda ash milik PKT pun nantinya berpotensi untuk menyerap lebih lanjut ekses CO2 sekitar 170.000 ton per tahun yang tidak berasal dari pembakaran (combustion) bahan bakar fosil, sesuai dengan prinsip Greenhouse Gas Emission (GGE).
PKT sebagai pelaku industri petrokimia optimistis pabrik akan membuka peluang produksi soda ash di Indonesia demi mengurangi ketergantungan impor ke depannya.
Selain itu, rencana ini juga sejalan dengan target perusahaan menuju net zero emission pada 2060 dengan pengolahan emisi dan ekses produksi dari pabrik dan menjadikannya sebagai komoditas baru bernilai tambah.
"Kami berharap inovasi ini dapat membantu PKT untuk semakin memimpin upaya transformasi industri petrokimia menjadi industri yang lebih hijau,” pungkas Rahmad.(mcr10/jpnn)
Indonesia masih harus mengimpor soda ash hingga hampir satu juta metrik ton setiap tahun karena dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- Pupuk Kaltim Raih The Best Anugerah UKM TJSL Awards 2024
- Jaga Sustainability Cofiring PLTU, PLN Indonesia Power Bangun Ekosistem Biomassa
- Evolution PKT Proaktif, Salurkan Sembako untuk Panti Asuhan & Jompo di Bontang
- Bangun Rumah Layak Huni di Guntung & Loktuan, Pupuk Kaltim Salurkan Rp630 Juta
- Berkah Ramadan, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Rp3,47 Miliar untuk Warga Bontang