Kecam Kebijakan Uni Eropa, Wamenlu: Minyak Nabati Lain Lebih Merusak dari Sawit
Kamis, 12 Maret 2020 – 08:47 WIB

Wakil Menlu Mahendra Siregar di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/10). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com
Sebaliknya, Indonesia menilai kebijakan energi terbarukan EU yang hanya berdasarkan satu atau dua target, tidak tepat karena tidak menggunakan parameter yang menyeluruh, objektif, komprehensif, dan diakui internasional.
“Indonesia hanya akan menerima perlakuan adil atas isu ini, karena pengembangan minyak nabati sesungguhnya harus memenuhi seluruh parameter SDGs. Selain dari itu tidak dapat diterima karena diskriminatif,” kata Mahendra. (ant/dil/jpnn)
Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menegaskan Indonesia tidak bisa menerima kebijakan energi Uni Eropa (EU) yang menuding biofuel dari minyak kelapa sawit sebagai penyebab deforestasi
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Mati Lampu Total di Spanyol & Portugal Akibat Serangan Siber? Begini Kata Uni Eropa
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Resep Sederhana Membuat Smoothie Kiwi dan Apel Eropa
- Bertemu Delegasi Uni Eropa, Menko Airlangga Dorong Iklim Investasi & Percepatan IEU-CEPA
- Dukungan Uni Eropa dan Prancis Percepat Transisi Energi Indonesia