Kecelakaan Boeing 737, Maskapai China Diduga Pangkas Anggaran Pemeliharaan Pesawat
Sementara itu, pakar kedirgantaraan dari Beihang University Prof Huang Jun menduga pilot pesawat nahas tersebut kehilangan kendali.
"Salah satu alasan jatuhnya pesawat itu secara tiba-tiba bisa jadi karena kerusakan sistem kendali penerbangan secara tiba-tiba," katanya seperti dikutip Global Times.
Dengan kegagalan fungsi pada sistem kendali tersebut, kata dia, pesawat bernomor penerbangan MU-5735 itu akan kehilangan daya angkat.
Jatuhnya pesawat itu dari ketinggian hampir 9.000 meter dalam penerbangan dari Kunming, Provinsi Yunnan, menuju Guangzhou, Provinsi Guangdong, masih meninggalkan misteri.
Pesawat tersebut jatuh secara vertikal sebelum meledak dan terbakar saat menghunjam perbukitan di Kabupaten Tengxiang, Guangxi.
Tim penyelamat berhasil menemukan satu dari dua kotak hitam pesawat.
Nilai saham China Eastern di bursa Shanghai terus menurun sejak kecelakaan itu. Hingga perdagangan saham ditutup pada Jumat (26/3), harga saham maskapai itu mencapai 4,90 yuan (Rp 11.050,57) atau turun 5,41 persen. (ant/dil/jpnn)
Pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines jatuh secara vertikal sebelum meledak dan terbakar saat menghunjam perbukitan di Kabupaten Tengxiang
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- INKUD dan Perusahan dari China Kembangkan Pabrik Susu dan Penggilingan Beras
- UMB, ZBTII, & Perusahaan Raksasa China Kolaborasi Kembangkan Live Streaming Education
- Indonesia Technology Investment Summit 2024 Dibidik jadi Wadah Alih Teknologi
- Hasil VNL 2024: China Dihajar Kanada 1-3
- Sultan Sebut Hubungan Erat Indonesia-China Karena Kecakapan Diplomasi Presiden Jokowi
- VNL 2024: China Membuat AS Tak Berdaya, Brasil Hantam Korea