Kecelakaan Maut TransJakarta, Sopirnya Diduga Punya Riwayat Epilepsi

Kecelakaan Maut TransJakarta, Sopirnya Diduga Punya Riwayat Epilepsi
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo (ketiga kanan) menghadiri jumpa pers di Kantor Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (3/11). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya membeber fakta ihwal sopir bus TransJakarta berinisial J yang terlibat tabrakan maut di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan sopir tersebut pernah menyampaikan pengakuan tentang sakit yang dideritanya.

Polisi memperoleh informasi itu setelah memeriksa rekan J.

"Menurut pengakuan temannya, inisial WK, yang sudah delapan bulan satu mes, almarhum pernah bercerita punya riwayat sakit saraf dan sering pusing," kata Sambodo di Jakarta, Rabu (3/11).

Selain itu, J juga mengaku hampir tiap hari meminum obat-obatan.

Berbekal keterangan itu, polisi lantas memeriksa kamar mes tempat J. Di situlah polisi menemukan obat darah tinggi dan obat saraf di lemari.

Selanjutnya, polisi meminta keterangan saksi ahli untuk mengetahui kandungan dalam kedua obat tersebut. Hasilnya, obat itu berjenis amlodipine dan phenytoin.

Amlodipine merupakan obat untuk menurunkan tekanan darah, sedangkan phenytoin berfungsi untuk mencegah atau meredakan kejang.

Polisi membeberkan fakta ihwal sopir berinisial J pengemudi bus TransJakarta yang terlibat kecelakaan maut di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News