Kecurigaan Pada TikTok Makin Meluas, Kini Giliran Ceko
"Peringatan ini didasarkan pada kesalahpahaman mendasar tentang kepemilikan perusahaan kami dan keamanan data kami," kata juru bicara TikTok melalui email.
"Pakar keamanan independen secara konsisten menemukan bahwa kami tidak mengumpulkan lebih banyak data daripada aplikasi umum lainnya, dan seringkali lebih sedikit. Negara China tidak memiliki kepemilikan baik di TikTok maupun perusahaan induk kami, dan keduanya didirikan di luar China."
ByteDance sebelumnya mengatakan bahwa kekhawatiran tentang aplikasi tersebut dipicu oleh informasi yang salah, dan membantah menggunakannya untuk memata-matai. Beijing juga berulang kali membantah memiliki niat untuk menggunakan aplikasi tersebut untuk spionase.
Namun, beberapa negara telah mengambil langkah untuk membatasi penggunaan TikTok.
Amerika Serikat bulan lalu menetapkan batas waktu 30 hari untuk membersihkan aplikasi dari perangkat dan sistem federal.
Parlemen Eropa, Komisi Eropa, dan Dewan UE juga telah melarang penggunaan TikTok oleh para staf. (reuters/ant/jpnn)
Kecurigaan pada aplikasi TikTok makin meluas. Kini giliran pengawas keamanan siber Ceko (NUKIB) mengeluarkan peringatan.
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- TikTok Mengembangkan Fitur Kloning Suara Dengan Bantuan AI
- Integrasi TikTok Shop & Tokopedia Bakal Buat Pasar UMKM Makin Besar
- Kisah Bocil 'Ep Ep' Asal Pasuruan, Dhani Bangun Bisnis di Usia Belasan
- TikTok Kembangkan Fitur Baru Untuk Berbagi Foto
- TikTok Bereksperimen Membuat Influencer AI, Banyak yang Khawatir
- Kantongi TDPSE, Tokopedia Temui Mendag Laporkan Progres Integrasi dengan TikTok