Kegagalan Brasil Seharga Rp 162,2 T

Kegagalan Brasil Seharga Rp 162,2 T
Kegagalan Brasil Seharga Rp 162,2 T

Dua rekor buruk itu belum termasuk beberapa rekor-rekor lain yang tercipta di babak semifinal lalu. Kekalahan atas Jerman misalnya. Kekalahan itu menjadi yang terbesar dialami timnas Brasil di Piala Dunia sepanjang sejarah. Sekaligus kekalahan tuan rumah terbesar selama Piala Dunia dilangsungkan sejak 1930.

Dalam pernyataanya seperti yang dikutip dari AFP, Rousseff menyebut kegagalan Brasil di Piala Dunia kali ini di luar perkiraannya. Hanya, dia menganggap kegagalan ini sebagai awal untuk memperbaiki prestasi Brasil di tahun-tahun berikutnya. Seperti ketika Jerman menelan malu di Euro 2000 silam.

Brasil menurutnya membutuhkan reformasi besar-besaran untuk kesuksesan prestasi sepakbolanya di masa mendatang. "Untuk ke depannya, Brasil pasti bisa belajar dari kekalahan di Piala Dunia tahun ini, dan bergerak lebih maju lagi," ujar presiden berusia 66 tahun tersebut.

Rousseff menganggap tidak ada yang mustahil bagi Brasil untuk kembali bersaing dengan negara maju lainnya dalam bidang sepakbola. Terutama untuk menghasilkan banyak talenta-talenta pemain berbakat yang bisa mewarnai liga-liga elit di benua Eropa atau benua luar Amerika Latin lainnya.

Piala Dunia tahun ini disebutnya tidak sepenuhnya gagal. Jika dalam prestasi gagal menjadi juara, maka untuk penyelenggaraan dia mengklaim Brasil sudah sukses untuk menghelat turnamen besar empat tahunan itu. Sekalipun sejak awal banyak diprediksi bakal terjadi kericuhan sebagai efek dari protes besar-besaran menentang kebijakan Rousseff tersebut.

Bahkan untuk laga final antara Jerman kontra Argentina di Estadio Jornalista Mario Filho, Maracana, Rio de Janeiro pun disebut-sebut bakal ada kerusuhan. Hanya, untuk itu, Rousseff menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam. "Kami serius dengan persoalan itu, dan tidak membiarkannya terjadi," cetusnya.

Sebagai presiden, Piala Dunia merupakan pertaruhan kredibilitasnya. Makanya, begitu gagal juara, banyak yang memperkirakan Rousseff bakal lengser dalam pemilihan umum Brasil pada 5 Oktober mendatang.

"Walaupun keyakinan saya tidak demikian. Sepakbola di Brasil tidak bercampur dengan politik," imbuhnya.

BRASILIA - Meraih trofi juara keenam di negaranya sendiri. Itulah yang dibayangkan oleh Presiden Brasil Dilma Rousseff saat menutup telinga di tengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News