Kegeniusan Alexandre Polking Menuai Pujian dari Legenda Thailand

jpnn.com, SINGAPURA - Mantan penggawa timnas Thailand, Teeratep Winothai masih tidak menyangka tim Gajah Perang sukses mengalahkan Indonesia 4-0 pada leg pertama final Piala AFF 2020, Rabu (29/12).

Pria 36 tahun itu pada awalnya meragukan skuad asuhan Alexandre Polking.

Namun, pelatih yang akrab disapa Mano itu sukses membawa perubahan di tim Gajah Perang.

Pria blasteran Jerman-Brasil tersebut seolah merubah wajah Thailand yang sebelumnya dianggap gagal saat masih diasuh Milovan Rajevac dan Akira Nishino

Strategi yang dibawa Polking untuk tim Gajah Perang mengantar Theerasil Dangda dan kolega melaju hingga babak final Piala AFF 2020.

"Filosofi yang dibawa Polking cocok dengan sepak bola Thailand. Dengan strategi penguasaan bola, hal itu sangat bisa dipahami oleh para penggawa Thailand," ungkap Teeratep dilansir Zing News.

Dengan skuad yang ada saat ini, Teeratep yakin Thailand sukses merengkuh gelar keenam Piala AFF.

Bintang BEC Tero Sasana itu menilai beberapa pemain senior yang ada tetap bisa mengimbangi pemain lawan yang jauh lebih muda.

Tidak heran pada ajang dua tahunan itu, Thailand sukses menjadi tim yang tangguh dengan baru kemasukan satu gol.

"Dari pemain inti, pemain cadangan kualitasnya hampir sama. Level permainan mereka sedikit di atas para pemain lainnya," tambah Teeratep.

Sebelum mengasuh Chanathip Songkrasin dan kawan-kawan, Polking ternyata punya pengalaman menjadi asisten pelatih timnas Thailand pada 2012 hingga 2013 silam. 

Saat itu, Polling bekerja sama dengan Winfried Schafer, pelatih senior asal Jerman yang membesut tim Gajah Perang dari 2011 hingga 2013.

Tidak heran, Polking sudah sedikit mengenal karakter para pemain Thailand.

Kini, mantan penggawa Arminia Bielefeld itu semakin dekat membawa Thailand menjuarai Piala AFF 2020.

Jika berhasil, Polking menjadi pelatih kelahiran Amerika Selatan pertama yang merengkuh gelar Piala AFF.
(zingnews/mcr16/jpnn)