Kehilangan Pekerjaan, WNI di Australia Jadi Penjual Sate Taichan

Belajar dari pengalamannya, ia menekankan pentingnya untuk selalu menyiapkan rencana lain dalam segala hal.
"Semua orang seharusnya memiliki back-up plan [rencana cadangan] untuk menghadapi hal yang tidak bisa kita prediksi seperti pandemi ini."
Dampak pandemi COVID-19 juga telah mengajarkan banyak hal baru bagi Angelin yang mengaku telah meninggalkan zona nyamannya dengan berjualan sate.
Pandemi virus corona

Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.
"Salah satunya untuk buang gengsi," kata Sarjana Psikologi dari University of Technology Sydney ini kepada ABC News.
"Seperti teman saya yang menjadi cleaner atau tukang bersih-bersih, saya juga dulu tidak pernah terpikir akan berjualan makanan."
Meski sebagai pemegang visa 'Permanent Resident' atau Warga Tetap Australia yang bisa mengakses bantuan pemerintah Australia, Angelin merasa tetap berusaha menggunakan keterampilannya untuk menambah penghasilan.
"Tetap semangat, buang gengsi jauh-jauh, dan kalau punya skills [keterampilan] apapun itu yang positif coba saja dipakai untuk survive [bertahan hidup]."
Di tengah melesunya banyak sektor industri akibat pandemi COVID-19, sebagian warga di Indonesia di Australia terpaksa harus kehilangan pekerjaan
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya