Kehilangan Penglihatan, Mimi Mariani Lusli Tetap Gigih di Dunia Pendidikan

Ujian Pakai Mesin Tik, Jadi Sumber Sontekan

Kehilangan Penglihatan, Mimi Mariani Lusli Tetap Gigih di Dunia Pendidikan
Mimi Mariani.
 

Dua tahun lembaga yang didirikannya itu berjalan, Mimi masih menyisakan impian besar. Dia ingin pembelajaran cara bersikap kepada ABK tidak hanya berhenti sampai orang tua. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa diharapkan bisa menerapkannya pula. "Misalnya, hotel saat menghadapi tamu ABK, orang tuli butuh senyum, sedangkan orang buta suara. Jangan sampai salah," paparnya.

 

Impian besar lainnya adalah membuka jurusan disability di universitas. Setidaknya, diawali dengan diploma 2 atau 3 seperti beberapa perguruan tinggi di luar negeri. (*/c5/ttg)

Meski kehilangan indra penglihatan pada usia 10 tahun, Mimi Mariani tidak mau diperlakukan khusus. Ingin membuka jurusan disability di perguruan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News