Kejagung Ingin Garap Kasus Novanto, Ini Reaksi Fadli Zon

Kejagung Ingin Garap Kasus Novanto, Ini Reaksi Fadli Zon
Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Foto : dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Kejaksaan Agung memutuskan ambil posisi dalam skandal "Papa Minta Saham" terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) yang diwarnai pencatutan nama presiden dan wakil presiden.

Yang menjadi sorotan Kejagung adalah adanya dugaan pemufakatan jahat oleh Ketua DPR Setya Novanto untuk melakukan tindak pidana korupsi, sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Undang-undang Tipikor. Bagaimana reaksi Wakil Ketua DPR Fadli Zon?

"Ini jaksa agung politik, bukan yang mau menegakkan hukum. Segala sesuatunya bermuatan politik. Permufakatan jahat apa? Cuma ngobrol-ngobrol saja," kata Fadli di gedung DPR Jakarta, Selasa (1/12).

Politikus Gerindra itu menyebutkan pertemuan dan pembicaraan antara Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoedin, ibarat orang mau bangun rumah, mau makan, tapi tidak terjadi apa-apa.

Karenanya, ia mengingatkan bekas elite Partai Nasdem yang kini memimpin Kejagung, tidak bermain politik. "Jaksa Agung jangan berpolitik. Jaksa Agung sering lakukan tindakan yang tidak sesuai jalur hukum," tegasnya.

Bahkan, Fadli terang-terangan menuding bila aksi Jaksa Agung menangani skandal "Papa Minta Saham" sarat kepentingan politik terutama Partai Nasdem, tempat Jaksa Agung dulunya berkiprah.

"Saya kira ini konsekuensi kalau Jaksa Agung dari parpol. Harus dari nonparpol, dari karier yang terbaik. Ini kepentingan partai politik kencang, kepentingan Partai Nasdem," pungkasnya. (fat/jpnn)


JAKARTA - Kejaksaan Agung memutuskan ambil posisi dalam skandal "Papa Minta Saham" terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News