Kejam! Assad Bombardir Ghouta Timur dengan Gas Beracun

Kejam! Assad Bombardir Ghouta Timur dengan Gas Beracun
Ghouta Timur porak-poranda akibat perang saudara Syria. Foto: Al Jazeera

jpnn.com, DAMASKUS - Dewan Keamanan (DK) PBB memang memberlakukan gencatan senjata 30 hari di Syria sejak Sabtu (24/2).

Namun, Eastern Ghouta masih terus menjadi sasaran aksi udara pasukan Syria dan Rusia sampai kemarin, Senin (26/2).

Korban jiwa kembali berjatuhan. Satu keluarga yang terdiri atas sembilan orang tewas dalam serangan terbaru.

”Tim penyelamat mengevakuasi dua mayat dari balik puing rumah warga. Tujuh mayat lainnya dari lokasi yang sama ditemukan setelah dilakukan penggalian lebih dalam.” Demikian bunyi keterangan tertulis Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) sebagaimana dilansir Reuters.

Sembilan orang itu menjadi korban sipil pertama yang tewas sejak gencatan senjata berlaku di Syria.

Pasukan Syria dan Rusia yang menggempur Eastern Ghouta sejak Minggu (18/2) tidak akan berhenti melancarkan aksi udara. Sebab, yang mereka perangi adalah oposisi bersenjata yang mereka klaim sebagai ekstremis dan teroris.

Dalam resolusi DK PBB yang menjadi dasar gencatan senjata tersebut memang disebutkan bahwa aksi antiteror tetap boleh berlanjut.

Hanya dalam waktu delapan hari, operasi militer kubu Presiden Bashar Al Assad telah merenggut sedikitnya 556 nyawa.

Bersamaan dengan berlanjutnya kekejian di Ghouta Timur, White Helmets alias Syria’s Civil Defense melaporkan dugaan pemakaian senjata kimia oleh rezim Assad.

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News